Rabu, 22 Juni 2011

DEINDUSTRIALISASI : KONSEP DAN PENGALAMAN PADA BEBERAPA NEGARA INDUSTRI MAJU

Oleh :
Ir. Heru Kustanto, M.Si
Dosen Akademi Pimpinan Perusahaan

Abstraksi
Deindustrialisasi mempunyai dua dimensi, bisa berarti positif namun bisa pula berarti negatif. Dalam pengertian positif, deindustrialisasi merupakan pertanda bahwa industrialisasi merupakan fase yang berdiri di antara dua fase pertama dan ketiga dari perkembangan ekonomi. Fase pertama adalah perkembangan ekonomi yang dilandaskan pada sektor  primer, sedangkan fase ketiga adalah sektor tersier. Industrialisasi dengan demikian dapat dimaknai sebagai fase kedua dalam perkembangan ekonomi masyarakat dalam fungsinya sebagai sektor sekunder. Dalam evolusi perekonomian seperti itu, deindustrialisasi merupakan suatu keniscayaan.Tulisan ini mencoba untuk melihat berbagai sudut pandang mengenai konsep deindustrialisasi dan pengalaman di beberapa negara industri baru dalam menghadapi deindustrialisasi sehingga dapat mendudukkan pengertian deindustrialisasi dalam proporsi yang tepat. Terlepas dari perdebatan yang panjang mengenai apakah Indonesia saat ini sudah memasuki fase deindustrialisasi atau baru tahap gejala-gejala, namun peranan industri dalam perekonomian Indonesia tetaplah memegang peranan yang sangat penting baik dalam penyerapan tenaga kerja, peningkatan ekspor dan pengentasan kemiskinan. Oleh karena itu  faktor-faktor penyebab deindustrialisasi harus dapat diantisipasi, sehingga tidak berdampak negatif  baik terhadap perekonomian Indonesia maupun sektor industri itu sendiri.


Untuk file lengkapnya silakan SMS ke 0812-9936557

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  © Blogger template Shush by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP